Minggu, 09 Juni 2013

Tugas Manajemen Angkatan 2010

Rumah Sakit tipe B, adalah salah satu  Rumah Sakit Swasta milik yayasan di i Kota X . Mempunyai visi  sebagai pusat pelayanan stroke di Indonesia Timur. Pelayanan pada masyarakat pada umumnya adalah  Jamkesda, Askes dan Swadana. Letak Rumah Sakit X berada di tengah kota sehingga mudah di akses oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Tidak jauh dari RS ini terdapat satu rumah sakit swasta lainnya.
Sdr. Bekerja sebagai Karu Perawatan Interna Kelas I  berkapasitas 30 TT , BOR 73 %. Setiap Unit perawatan ini berkapasitas 4 . Unit ini memiliki 20 perawat  : S1 = 10 orang, D3 = 5 orang , SPK = 5 orang dan 1 orang tenaga administrasi (tenaga evakuasi=0). Visi misi di ruangan belum ada, dikarenakan rumah sakit masih tergolong yang baru. Lembar dokumentasi keperawatan masih menggunakan metode manual , format pengkajian masih dalam bentuk narasi, tidak dalam bentuk checklist sehingga butuh waktu lama untuk menyusun askep,  lembar standar asuhan keperawatan (SAK) sebagai pedoman perawat belum lengkap. 80 % perawat masih tergolong fresh graduate(baru lulus ) yang  minim keterampilan dan pengalaman, . Fasilitas ruangan belum lengkap karena sistem pencairan dana untuk sarana prasarana sepenuhnya dikontrol ketat oleh yayasan. Alat-alat keperawatan belum sebanding dengan jumlah pasien. Model asuhan keperawatan yang digunakan adalah model  modifikasi tim dan primer, namun belum disusun struktur organisasi dan job description di ruangan.
          Survei tahun lalu menunjukkan 67 %  klien dan 78 keluarga menyatakan sangat tidak puas dengan pelayanan keperawatan, 22 klien dan 17 keluarga menyatakan tidak puas, sisanya ragu – ragu. Responden merekomendasikan pelayanan keperawatan di unit tersebut harus di tingkatkan terutama kinerja perawatnya. Setelah ditelusuri, hal ini disebabkan kurangnya motivasi kerja perawat disebabkan  jasa medis dan keperawatan yang masih sangat rendah dan terkadang tidak dibayarkan oleh rumah sakit. Operan, pre&post conference serta elemen MPKP di ruangan belum berjalan  sesuai standar, hal ini dikarenakan perawat belum memahami tentang hal tersebut dan belum pernah dilakukan pelatihan ataupun sosialisasi terkait MPKP. Sistem koordinasi lebih mudah disebabkan kepala bidang keperawatan adalah orang yang terbuka dengan saran dan perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar